Jangka Panjang Muara Sungai Mentaya Perlu Pengerukan


KaltengBersuara.com, Sampit – Alur sungai Mentaya yang merupakan akses hilir mudik kapal, baik angkutan barang maupun angkutan penumpang masih bergantung pasang surut air demi kelancaran transportasi tersebut.
Pasalnya sebagian alur sungai Mentaya masih tergolong dangkal sehingga kedepannya perlu upaya pengerukan.
Kepala KSOP Sampit, Hotaman Siagian mengungkapkan pengerukan alur sungai Mentaya memang diperlukan untuk jangka panjangnya, namun untuk saat ini pelayanan terhadap arus hilir mudik kapal dan hingga sandar di Pelabuhan Habaring Hurung.
“Kadang kapal bersandar tidak bisa cepat ketika kedatangan karena air sedang pasang surut dan itu bisa menimbulkan penundaan antara 3-4 jam menunggu air pasang, tapi hingga saat ini tidak ada keluhan yang berarti dari pengguna jasa,” katanya di sela acara Hari Perhubungan Nasional.
Terkait adanya kenaikan biaya tunggu kapal yang menunggu gikiran untuk bersandar pihaknya juga mengatakan tidak begitu ada keluhan, karena pihak KSOP berupaya optimal melakukan pelayanan.
“Ke depannya pengerukan muara sungai Mentaya yang dangkal memang harus dilakukan untuk peningkatan pelayanan angkutan laut, khususnya yang menggunakan layanan Pelabuhan Habaring Hurung,” kata Hotaman.
Sementara peringatan HARHUBNAS usai upacara bendera juga dilakukan acara tabur bunga ke sungai Mentaya oleh Muspida setempat sebagai penghormatan kepada para pahlawan, dengan menggunakan kapal milik Dinas Perhubungan dan KPLP Sampit. (nafiri rakhmatullah)