Kapolres Kotim Gelar Panen Jagung Serentak di Desa Pundu

KaltengBersuara.Com, Sampit – Bertempat di lahan milik Kelompok Tani Berlin yang berlokasi di Jalan Tjilik Riwut Km. 110 RT. 14 RW. 03, Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Polres Kotim melaksanakan Panen Raya Serentak Kuartal III pada Sabtu pagi, 27 September 2025, sekitar pukul 10.00 WIB.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkanain., yang didampingi oleh Wakapolres Kotim Kompol Tri Wibowo, serta sejumlah pejabat utama Polres Kotim dan Kapolsek Cempaga Hulu Ipda Edi Hariyanto, S.H. Turut hadir pula Bhabinkamtibmas Polsek Cempaga Hulu, serta sejumlah tokoh penting dari instansi terkait.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotim, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Kotim, Camat Cempaga Hulu Gusti Mukafi, perwakilan Posramil 1015-06/Cempaga Serka Marben, serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Kotim, Mauli. Hadir pula Kepala Desa Pundu, Diyoe, serta Ketua Kelompok Tani Berlin bersama seluruh anggota kelompok tani.

Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras para petani dan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan panen raya ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan daerah serta memperkuat sinergi antara aparat kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat.

“Panen Raya ini merupakan bentuk nyata hasil kerja keras dan sinergi yang baik antara petani, pemerintah, dan unsur TNI-Polri. Kita harapkan kegiatan ini bisa terus berlangsung dan memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional, khususnya di wilayah Kotim,” ujar Kapolres.

Kegiatan panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan petani dalam mengelola lahan secara produktif, namun juga menunjukkan peran aktif semua elemen dalam mendorong pertumbuhan sektor pertanian di daerah.

Acara ditutup dengan sesi panen bersama di lahan pertanian kelompok tani, serta dialog singkat antara para petani dan unsur pimpinan daerah terkait berbagai kebutuhan dan tantangan yang dihadapi di lapangan.(KB 1)