KPPM Ingatkan Pembabatan Hutan Bisa Jadi Ancaman Serius


KaltengBersuara.com, Sampit – Ketua Umum Komunitas Pemuda Peduli Masyarakat, Muhammad Ridho mengingatkan rentetan peristiwa banjir di sejumlah desa di wilayah utara Kotim belakangan ini lebih dikarenakan kerusakan lingkungan dan bukan peristiwa alam biasa.
Ia menuding pembabatan hutan di wilayah utara kotim tersebut menjadi biang kerok kerusakan alam sekitar hingga hutan yang seharusnya memiliki kemampuan menyerap air akhirnya rusak dan berakibat banjir yang kian parah dari waktu ke waktu.
“Berdasar informasi yang beredar di media kami melihat di desa Tumbang Mujam misalnya, telah terjadi banjir hingga ketinggian 49 cm sementara di desa Rantau Suang kedalaman air bahkan bisa mencapai 1-2 meter dan kedalaman air memasuki rumah mencapai 20-40 cm,”ungkapnya.
Menurutnya bencana tersebut tidak terlepas dari pembabatan hutan untuk Perkebunan sawit, sehingga hutan yang seharusnya menjadi benteng ekologis kehilangan kemampuannya.
KPPM juga menyoroti laporan terkait masih adanya aktifitas pembukaan lahan oleh sebuah Perusahaan di kecamatan Antang Kalang kendati ijin Perusahaan induknya sudah dicabut. “Kalau ini memang terjadi berarti pertanda lemahnya pengawasan oleh Pemkab selama ini,” tegasnya.
Untuk itu pihaknya mendukung sikap DPRD Kotim yang berkeinginan agar ijin baru Perkebunan sawit dihentikan dahulu yang juga harus diiringin dengan ketegasan sanksi jika ada yang melanggar. “Seharusnya diseleksi dahulu ijin yang masuk, jangan main tebang seenaknya begitu,” katanya. (redaksi)